Dalam dunia bisnis, intuisi memang penting. Tapi, mengambil keputusan hanya berdasarkan perasaan atau asumsi bisa berujung pada kerugian besar. Itulah mengapa studi kelayakan bisnis (feasibility study) hadir sebagai fondasi awal sebelum sebuah ide bisnis dijalankan. Lalu, apa sebenarnya tujuan dari studi kelayakan bisnis? Mengapa penting bagi setiap pelaku usaha untuk melakukannya?
1. Menghindari Risiko Kegagalan
Tujuan utama dari studi kelayakan bisnis adalah mengidentifikasi dan memitigasi risiko sejak awal. Dalam proses ini, calon investor atau pemilik usaha dapat memahami potensi hambatan—baik dari sisi pasar, keuangan, hukum, teknologi, hingga operasional. Dengan pemetaan ini, bisnis dapat merancang strategi mitigasi atau bahkan memutuskan untuk tidak melanjutkan rencana yang dinilai terlalu berisiko.
Contoh: Banyak bisnis kuliner gagal dalam 1–2 tahun pertama karena tidak memahami segmen pasar yang dilayani atau lokasi yang tidak sesuai. Studi kelayakan akan mengungkap hal ini sejak awal.
2. Menguji Potensi Pasar
Salah satu bagian paling penting dalam studi kelayakan adalah analisis pasar. Tujuannya adalah mengetahui apakah produk atau jasa yang ditawarkan benar-benar dibutuhkan oleh pasar. Termasuk di dalamnya:
Segmentasi target pasar
Analisis kebutuhan dan perilaku konsumen
Tren industri dan potensi pertumbuhan
Analisis pesaing dan posisi bersaing
Dengan data ini, pemilik usaha bisa merancang produk yang lebih relevan dan strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran.
3. Menilai Aspek Keuangan
Studi kelayakan juga memiliki peran vital dalam menghitung aspek finansial proyek bisnis. Tujuan utamanya adalah memastikan apakah usaha tersebut mampu menghasilkan keuntungan secara berkelanjutan.
Analisis keuangan dalam studi kelayakan mencakup:
Proyeksi arus kas (cashflow projection)
Analisis titik impas (break-even point)
Return on Investment (ROI)
Modal kerja yang dibutuhkan
Sumber pembiayaan dan struktur modal
Hasil analisis ini memberikan gambaran nyata apakah bisnis itu layak secara finansial, atau malah berisiko tinggi menimbulkan kerugian.
4. Menjadi Alat Komunikasi dengan Investor dan Lembaga Keuangan
Ketika Anda ingin mencari dana dari investor, bank, atau lembaga pembiayaan lainnya, studi kelayakan berfungsi sebagai dokumen formal dan kredibel untuk menunjukkan bahwa rencana bisnis Anda bukan sekadar ide, tapi telah melalui proses analisis mendalam.
Investor pun akan lebih percaya untuk menanamkan modal jika melihat bahwa bisnis Anda telah melewati proses feasibility study yang profesional.
5. Memastikan Kesesuaian dengan Regulasi dan Aspek Legal
Salah satu tujuan studi kelayakan adalah memastikan bisnis Anda dapat dijalankan secara legal dan sesuai aturan. Ini meliputi perizinan usaha, penggunaan lahan, hingga kewajiban pajak dan kepatuhan lingkungan.
Khusus untuk proyek properti, manufaktur, atau usaha yang berbasis lahan (seperti SPBU, gudang, kawasan industri), aspek legal ini sangat krusial untuk dicek sejak awal. Kesalahan di bagian ini bisa mengakibatkan proyek mangkrak karena tersandung hukum.
6. Sebagai Dasar Perencanaan Strategis
Setelah studi kelayakan menyatakan bahwa bisnis layak, hasil kajiannya bisa langsung dijadikan acuan dalam perencanaan bisnis strategis. Termasuk di dalamnya:
Rencana pemasaran dan operasional
Strategi pembiayaan
Roadmap pengembangan bisnis
Struktur organisasi dan SDM yang dibutuhkan
Dengan kata lain, studi kelayakan bukan sekadar alat pengambilan keputusan awal, tapi juga menjadi pijakan awal dalam menyusun blueprint bisnis jangka panjang.
Penutup: Jangan Bangun Bisnis di Atas Asumsi
Melakukan studi kelayakan bukan berarti meragukan ide Anda. Justru sebaliknya—ini menunjukkan bahwa Anda serius membangun usaha yang berkelanjutan dan tahan banting. Studi kelayakan memberi pandangan objektif, berbasis data, dan membantu Anda memulai dengan keyakinan.
Jika Anda tengah merancang bisnis baru, atau ingin mengembangkan usaha ke tahap berikutnya, pastikan setiap langkahnya dilandasi oleh perhitungan yang matang. Jangan ragu untuk bekerjasama dengan konsultan profesional yang berpengalaman dalam melakukan studi kelayakan, agar keputusan Anda lebih terarah dan terukur.